Tuesday, January 23, 2018

Melompati Waktu

kita adalah sepasang sepi yang
tidak pernah mencari jalan pulang
tersesat di belokan pertama pikiran
lalu terdiam di tempat yang tidak ada
kita di dalamnya. kita dinding
sore yang menyimpan kenangan
menggenang. tangan-tangan yang luka
setelah berulang kali jatuh dari alismu.

kita adalah jawaban yang sembunyi
dari pertanyaan. dongeng-dongeng yang
diceritakan Ibumu tanpa pernah
kamu tahu siapa penulisnya, atau
koran yang tidak selesai dibaca Ayahmu
sepekan yang lalu.

kita adalah halaman rumah
tanpa langit pagi. kita senja
yang berharap bisa mendampingi bulan
menunggu embun. kita terik yang
berkunjung di kening penjual gorengan
di ujung jalan. kita lepas yang lemas.

kita adalah mulut yang tidak lagi
mencintai telinga. kita tapak kaki
tanpa jejak. melompati waktu, menyusuri
rancu dan rincu halaman musim dingin.
kita tali yang tidak menyelamatkan
siapapun di sebuah jurang. kita lahir
yang tidak peduli takdir.

kita adalah sebagian yang tidak
mengenal seluruhnya. kita burung-burung
yang tidak pernah bergurau dengan ranting
pohon. kita curiga yang menetap di dada
seorang yang sedang murung. kita sepotong
petang yang menggantung di bulan November.
kita tenggelam yang tidak lagi timbul.

aku masih menggenggam tidak erat
pertanyaan dari segala pernyataan,
perayaan dari segala bentuk perasaan,
hingga akhirnya aku benar-benar
kehilangan kata pertama dari puisi ini.


jakarta. 13 november 2017

No comments:

Post a Comment

< > Home
posudara © , All Rights Reserved. DESIGN BY Sadaf F K.