sesak rasanya pernah jatuh
di matamu yang dahulu teduh
yang kini bahkan
sebelah mata pun tak akan
menatap mataku
yang nanar meratap abu-abu
sesak rasanya telah sangat
merasa bahwa kecup di bibir malam itu
ialah janji yang mengikat
agar kita abadi menjelma waktu
sesak rasanya merasa nyaman
memelukmu sampai tertidur
hanya tak ingin kamu kedinginan
sebab di luar sedang hujan tak teratur
Anyer menuju pulang
aku merasa gemuruh di dada sangat panjang
sampai aku lupa
wanita lain menunggumu dengan lengan terbuka
sesak rasanya pernah sangat sabar
menunggumu sekadar memberi kabar
sebab rindumu mungkin terbagi
dan aku bukanlah sebuah janji yang pasti
sesak rasanya pernah merasakan
menggenggam mungil tanganmu penuh harapan
dan cerita tentang masa yang tidak menyenangkan
seperti saling menemukan jawaban atas resahnya pertanyaan
dan aku sungguh memaklumi
apa yang membuat kita tidak lagi saling menanti
sebagai yang terlempar
dari sebuah kisah sebentar
aku menunggumu membuat waktu
agar kita bertemu
berdua
di sebuah obrolan terbuka
berdua saja
saling mengobati hati yang terluka
hanya berdua saja
agar puas rasanya merawat rindu yang sangat buas
hanya
berdua
saja.
Wednesday, February 7, 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment