tuhan maha selalu
manusia yang maha terkadang
dijualnya sepuluh sifat baik
demi nama sosial
manusia yang maha terkadang
dijualnya sepuluh sifat baik
demi nama sosial
senyum nya pulas sejak
orang tua nya bercerai
tidurnya gusar
meski esok harus bangun sebelum
adzan subuh meniup keningnya
yang kasar, yang tidak pernah
dicium bibir hujan
orang tua nya bercerai
tidurnya gusar
meski esok harus bangun sebelum
adzan subuh meniup keningnya
yang kasar, yang tidak pernah
dicium bibir hujan
mencipta distorsi pribadi
untuk melebur sepi
yang terlanjur lebam
dipukuli waktu
untuk melebur sepi
yang terlanjur lebam
dipukuli waktu
matanya pecah
air matanya naik
sampai ke surga
yang dibuat sendiri
air matanya naik
sampai ke surga
yang dibuat sendiri
lamunannya panjang
tentang mesin waktu,
lagu hujan
dan makanan favorit adik
tentang mesin waktu,
lagu hujan
dan makanan favorit adik
kesal yang kekal
geram dikepal
dihantamnya takdir
berharap waktu bisa jadi
teman untuk kompromi
dihantamnya takdir
berharap waktu bisa jadi
teman untuk kompromi
tetapi tuhan
adalah sederhana yang
paling sempurna
dari yang sepadan,
yang saling makan
sampai yang saling melupakan
menakar sedih setiap pagi
lalu menjemur pilu
yang masih lembab
dihujani janji yang tergamang
di titik nadir
sembunyi segala getir
yang ketir
di belakang punggung takdir
dia hanya puisi
bisu yang mampu berteriak
dia hanya perlu diisi
kosong dan berkerak
No comments:
Post a Comment